Olahraga 30 Menit Sehari Bisa Cegah Gula, Kolesterol, dan Hipertensi
- Senin, 15 September 2025

JAKARTA - Aktivitas fisik ringan selama 30 menit sehari ternyata memiliki dampak signifikan untuk kesehatan. Tidak perlu peralatan mahal atau jadwal yang rumit, olahraga singkat namun rutin bisa membantu mengendalikan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol, tiga masalah kesehatan yang paling sering ditemui di Indonesia.
Pesan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono saat menghadiri gelaran ASEAN Car Free Day (ASEAN CFD) 2025 di Jakarta. Menurutnya, olahraga tidak hanya penting bagi penderita penyakit, tetapi juga sebagai langkah pencegahan untuk masyarakat secara umum.
“Tidak perlu menjadi penderita diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi jika rutin berolahraga. Aktivitas fisik 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, dapat menurunkan gula darah, mengendalikan tekanan darah, dan memperbaiki kadar kolesterol,” ujar Dante. Pernyataan ini menekankan bahwa kebiasaan sederhana sehari-hari bisa membawa perubahan besar bagi kesehatan jangka panjang.
Baca Juga
ASEAN CFD dijadikan momentum pemerintah untuk mengedukasi masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif. Dante menegaskan, pola hidup sehat seperti olahraga rutin dan makan seimbang adalah kunci untuk mencegah penyakit, bukan sekadar mengobati ketika sudah sakit.
“Hari ini mungkin ada yang hipertensi, tapi setelah rutin berolahraga dan menjaga pola makan, kita harapkan tahun depan tekanan darah, gula darah, dan kolesterolnya bisa turun. Ini tidak bisa dilakukan sekali, tetapi harus menjadi kebiasaan,” tambahnya. Pesan ini menekankan pentingnya konsistensi agar tubuh mampu menjaga kesehatan secara optimal.
Tidak hanya orang dewasa, Wamenkes juga menyoroti tingginya angka obesitas pada anak-anak, khususnya di Jakarta. Data menunjukkan sekitar 30 persen anak sekolah di ibu kota mengalami obesitas. Dante menekankan bahwa obesitas pada anak bukan sekadar masalah penampilan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.
“Obesitas pada anak bukan sekadar tubuh gemuk, tapi juga berisiko memicu penyakit di masa depan. Karena itu, sejak dini anak-anak perlu dibiasakan makan sehat dan aktif bergerak,” tegas Dante. Penanaman kebiasaan sehat sejak kecil diyakini mampu menekan laju penyakit tidak menular di masa depan.
Selain promosi olahraga, pemerintah tengah menyiapkan langkah regulatif untuk menekan konsumsi gula berlebih, salah satunya melalui rencana pengenaan sugar tax pada makanan dan minuman tinggi gula. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menurunkan angka obesitas dan penyakit tidak menular, termasuk diabetes dan hipertensi.
Data menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh berkontribusi besar terhadap meningkatnya risiko penyakit metabolik. Dengan penerapan regulasi yang tepat, diharapkan masyarakat terdorong untuk memilih makanan dan minuman lebih sehat. Dukungan dari masyarakat, keluarga, dan sekolah juga menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Di ASEAN CFD 2025, kegiatan olahraga massal seperti jalan sehat, senam, dan bersepeda menjadi sarana untuk mendorong masyarakat bergerak lebih aktif. Dante menekankan bahwa aktivitas fisik sederhana ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya gaya hidup sehat.
“Olahraga tidak harus berat atau lama. Cukup rutin 30 menit setiap hari, kita bisa melihat perubahan signifikan pada gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Kombinasi olahraga dengan pola makan sehat akan jauh lebih efektif,” jelasnya. Pesan ini dirancang untuk mendorong masyarakat menerapkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari, tanpa merasa terbebani.
Bagi anak-anak, integrasi olahraga dengan kegiatan sekolah dan keluarga sangat penting. Aktivitas fisik yang menyenangkan seperti bermain bola, bersepeda, atau senam kreatif dapat menjadi alternatif agar anak tetap aktif, sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga tubuh sehat sejak dini.
Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk sekolah, komunitas, dan organisasi masyarakat sipil, untuk mendukung program ini. Edukasi tentang bahaya konsumsi gula berlebih, pentingnya olahraga, dan pola makan seimbang menjadi bagian integral dari upaya menurunkan risiko penyakit tidak menular.
Dengan konsistensi menjalankan olahraga minimal 30 menit sehari, ditambah pengaturan pola makan dan kesadaran akan gaya hidup sehat, diharapkan masyarakat Indonesia bisa lebih sehat, produktif, dan terhindar dari penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Rekomendasi 5 Soto Betawi Legendaris Jakarta yang Wajib Dicicipi
- 15 September 2025
2.
Rekomendasi Tempat Makan Ketoprak Jakarta Terpopuler di Malang
- 15 September 2025
3.
3 Rekomendasi Rawon Hidden Gem di Malang dengan Kuah Medok
- 15 September 2025
4.
Keberuntungan Cinta 6 Shio Hari Ini 15 September 2025
- 15 September 2025
5.
5 Pilihan Rumah Murah di Kelayan Timur Banjarmasin Mulai Rp 176 Jutaan
- 15 September 2025